Sabtu, 24 Desember 2011

Struktur Kinerja Ponsel (Mobile Phone Working Structure)


Secara garis besar, struktur kinerja pada ponsel dapat dibagi menjadi 3 unit, yaitu :
1. Unit tenaga/power

Unit tenaga bisa dikategorikan menjadi 2 bagian yaitu :

A. Distribusi tenaga
Distribusi tenaga berpusat pada komponen yang disebut ?Power IC?, dimana komponen tersebut mendapat arus listrik sebesar 3,6V dari baterai. Dari olahan power IC, arus dibagikan ke komponen lain yang menggunakan  arus tersebut sesuai kebutuhan daya masing-masing komponen dalam sirkuit. Pada kebanyakan type, daya yang dibutuhkan oleh RF Power Amplifier atau IC PA, melebihi daya dari  baterai semisal 4,7V atau 5,6V. Maka power IC membutuhkan dukungan dari komponen kapasitor (power boaster coil) untuk meningkatkan tegangan dayanya. Sehingga kesimpulannya adalah, power IC menggunakan daya yang masuk untuk dibagikan ke tiap komponen yang membutuhkan, berapapun daya yang diperlukan tiap komponen untuk menjalankan fungsinya.


B. Pengisian tenaga/Charging
Charging adalah proses pengisian daya pada batery dengan menggunakan trafo charge, dan proses pengisian daya akan berhenti apabila daya dari baterai sudah penuh. Proses dari unit ini dikontrol oleh IC charging dengan dukungan komponen fuse/sekering, coil, dioda pelindung dan filter kapasitor. IC Charging dapat melakukan tugas tersebut karena mendapat perintah dari CPU dan mendapat tenaga dari Power Supply.

2. Unit signal atau radio
Unit signal dapat dikategorikan menjadi 4 bagian, yaitu :

A. Band Switching / pemindah frekwensi
Pada ponsel masa kini, sistem frekwensi jaringan yang disupport adalah 2 band, 3 band bahkan tak sedikit type ponsel yang sudah sanggup beroperasi di 4 band. Dalam khasanah teknik telekomunikasi selular, frekwensi yang dapat terlayani oleh ponsel 3 band berada di jalur: GSM (beroperasi pada 900 MHz) , DCS (beroperasi pada 1800 MHz) , PCS (beroperasi pada 1900 MHz).

Proses penangkapan dan pemisahan gelombang frekwensi yang merayap di udara tersebut dilakukan oleh komponen duplexer yaitu Antenna Switch. Komponen ini juga bekerja  sebagai pemindah fungsi antenna antara system penerimaan signal dengan system pemancaran signal. Dengan proses perpindahan system yang begitu cepat, seolah tak ada jeda ketika kita berkomunikasi dengan menggunakan ponsel. Padahal disaat yang sama, antenna bekerja untuk menerima dan memancarkan signal.

B. RF (Radio Frekwensi) Power Amplifier
Komponen yang lebih dikenal dengan istilah IC PA ini bertugas untuk memperkuat signal yang akan dipancarkan ke udara. Dengan hasil penguatan signal berkisar lebih dari 0,6W atau 600mW, membuat signal sanggup merambat sejauh 20 sampai 25 kilometer.  Tugas penguatan signal yang dilakukan oleh IC PA ini kinerjanya dikontrol oleh RF Processor dengan cara mengatur tingkat kekuatan dan daya yang dibutuhkan oleh IC PA. Semakin dekat perangkat ponsel dengan BTS operator, semakin kecil pula daya yang diberikan. Demikian pula sebaliknya, semakin jauh ponsel dari jangkauan BTS maka semakin besar pula tingkat kekuatan daya yang diberikan pada IC PA. Dan ini berkaitan langsung dengan pemakaian konsumsi tenaga dari baterai.

C. Transmitting/pemancaran
Pada Unit ini, RF Prosesor atau yang lebih dikenal sebagai IC RF berfungsi untuk mentransmisikan informasi data signal Pada komponen IC PA, filter, IC Audio dan CPU. IC RF di kalangan teknisi ponsel mempunyai ragam sebutan, misalnya pada Nokia DCT3 para teknisi lebih suka menyebutnya dengan Hagar dan di platform DCT4, IC tersebut lebih dikenal  sebagai Helga atau Mjoelner. Sedangkan untuk ponsel merk lain, pun para teknisi lebih akrab menyebut IC RF dengan nama sesuai yang tercetak pada IC masing-masing platform ponsel.

Untuk melaksanakan tugas sebagai pengolah informasi data signal, komponen ini menerima informasi dari unit data dan juga menerima informasi dari unit audio. Selanjutnya, Informasi data yang diterima tersebut diolah menjadi gelombang radio dengan frekuensi 900 Mhz ? 1900 Mhz. Gelombang hasil dari pencampuran (mixer) dan penyatuan (modulation) tersebut diteruskan menuju IC PA untuk dikuatkan. Begitu pula pada proses penerimaan signal, IC RF-lah yang melakukan pengolahan data. Sehingga bisa dikatakan, IC RF berfungsi agar transmitter/pemancaran dan receiver/penerimaan pada unit signal mampu bekerja dengan baik.

D. Receiving/penerimaan
Seperti dijelaskan sebelumnya bahwa IC RF selain melakukan tugas pengolahan signal pemancar, komponen ini juga mengolah informasi data untuk proses penerimaan signal. Signal dari BTS yang masih dalam bentuk campuran , setelah  ditangkap oleh  antenna switch lalu di saring oleh filter, kemudian dikirim ke IC RF untuk dipisahkan (demodulasi) menjadi informasi audio dan data. Dan dari hasil olahan IC RF, informasi tersebut lantas dikirim ke IC audio untuk diolah menjadi signal suara yang bisa didengar telinga manusia melalui speaker. Sedangkan informasi dalam bentuk data, akan diteruskan  ke unit data bagian DSP (Digital Signal Processor) untuk diolah dan ditampilkan melalui visual dan grafik pada LCD berupa indikator signal dan logo operator..

3. Unit Data
Unit data dapat dikategorikan menjadi 2 bagian, yaitu :

A. CPU (Central Processing Unit)
Otak pengolah data utama dari ponsel ini melakukan tugas yang sangat beragam, mulai dari lampu LED, Vibrator/getar, kamera, Charging, Input keypad, konversi suara/DSP, kontrol saluran RF, power on sampai dengan control pengolahan dan pemrosesan penyimpanan data. Semua informasi yang terbaca oleh CPU, akan diolah sesuai perintah kerja pada program data yang tersimpan dalam IC Flash. Dan hasil olahan informasi tersebut akan diteruskan ke unit sistem yang lain. Jadi, apabila komponen CPU pada ponsel mengalami kerusakan, maka proses perbaikannya pun sulit dan beresiko besar. 

Komponen yang pada ponsel Nokia sering disebut MAD ataupun UPP ini berdimensi lebih lebar dan banyak terdapat kaki BGA. Dan biasanya untuk menjaga kekuatan, IC CPU di lem pada board oleh pabrik pembuat, ditambah lagi dengan minimnya stok yang ada dipasaran dan bilapun ada, harganya juga mahal. Hal inilah yang membuat kasus kerusakan pada CPU jarang terselesaikan. Dan untuk menghindari resiko kerusakan yang lebih besar, penanganan komponen CPU ini dibutuhkan ketrampilan tinggi dan pengalaman yang cukup dari seorang teknisi ponsel.

B. Memory (RAM, FLASH, COMBO CHIP)
Ada 2 jenis memori yang digunakan pada ponsel yaitu :
1. RAM (Random Access Memory)
Komponen memori  ini digunakan sebagai tempat penyimpan data  pengguna seperti foto, gambar, suara, video, aplikasi, game, thema dan lainnya. RAM juga difungsikan untuk membantu kinerja CPU sebagai penyimpan data sementara sebelum data tersebut diproses.

2. Flash (eeprom, ROM)
Chip memori jenis ini difungsikan sebagai tempat penyimpan data utama seperti sistem operasi, dimana sistem operasi adalah bentuk pemograman data perintah untuk menjalankan sistem pada ponsel. Apabila komponen yang dikenal dengan IC Flash tersebut mengalami kerusakan pada fisik/hardware, maka CPU gagal mendapatkan alur perintah data yang tersimpan pada IC Flash,  dan pada akhirnya ponsel menjadi tak berfungsi.

Apabila ketidaknormalan ponsel  seperti layar blink, startup failed, contact service, contact retailer dan lainnya yang diakibatkan karena kerusakan struktur datanya/software, maka untuk melakukan penulisan kembali dengan data baru pada IC flash, dibutuhkan seperangkat kabel dan computer dengan program khusus.

Data mengenai identitas ponsel seperti IMEI, Security code, data kalibrasi signal/PM dan lainnya, disimpan pada  EEPROM (Electrically Erasable Programmable Read Only Memory). Sedangkan untuk ponsel yang mengadopsi slot MMC (Multimedia Card), memori jenis ini tidak termasuk dalam kategori komponen internal ponsel. Karena meskipun tanpa MMC, ponsel masih bisa difungsikan dengan normal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar